Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Bisnis » Kabupaten Bandung Jadi Model Keterlibatan UMKM dalam Program Makan Bergizi Gratis

Kabupaten Bandung Jadi Model Keterlibatan UMKM dalam Program Makan Bergizi Gratis

  • account_circle Admin
  • calendar_month Ming, 3 Agu 2025
  • comment 0 komentar

KAB. BANDUNG, inplusnews.com — Pemerintah Kabupaten Bandung bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM), Badan Gizi Nasional (BGN), serta Pondok Pesantren Yatim dan Dhuafa (PPYAD) Al Kasaf menggelar kegiatan “Temu Mitra” untuk memperluas peran pelaku usaha mikro dalam program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG).

Acara berlangsung di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Cileunyi yang berlokasi di kawasan Pondok Pesantren Al Kasaf, Desa Cimekar, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Jumat, 1 Agustus 2025.

Kegiatan ini menghadirkan perwakilan dari KemenKopUKM RI, termasuk Deputi Usaha Mikro M. Riza Damanik, Asisten Deputi Kemitraan dan Rantai Pasok Pristianto, serta Staf Ahli Menteri Bidang Usaha Rintisan dan Ekonomi Digital, Yulius. Hadir pula perwakilan BGN, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung Dindin Syahidin yang mewakili Bupati Bandung, serta pimpinan PPYAD Al Kasaf.

Acara yang digagas oleh Asisten Deputi Pengembangan Kapasitas Usaha Mikro, Muhammad Firdaus, ini bertujuan mempertemukan pelaku UMKM yang telah didampingi dengan dapur-dapur SPPG, agar bisa menjadi mitra penyedia bahan baku makanan bergizi bagi anak-anak penerima manfaat program MBG.

Keterlibatan Umkm Dalam Program Makan Bergizi Gratis001
Keterlibatan Umkm Dalam Program Makan Bergizi Gratis

Menurut Riza Damanik, program MBG merupakan peluang emas bagi UMKM untuk masuk dalam rantai pasok pangan, baik dalam bentuk bahan mentah maupun olahan siap pakai. Ia menegaskan bahwa pihaknya akan terus memberikan pendampingan bagi para suplier agar dapat memenuhi standar dapur MBG secara berkelanjutan.

“Ada tiga aspek utama yang harus dijaga oleh UMKM: kualitas, kuantitas, dan kontinuitas produk. Barang harus tersedia setiap saat dengan mutu yang konsisten. Ini sangat penting demi kelancaran layanan gizi bagi anak-anak kita,” tegas Riza.

Ia juga menyoroti keunggulan SPPG Cileunyi, di mana lebih dari 60 persen bahan pangan yang digunakan berasal dari UMKM lokal sekitar. Ini menunjukkan bahwa program MBG tidak hanya menyehatkan anak-anak, tetapi juga turut menggerakkan perekonomian masyarakat.

“Kegiatan produksi di dapur SPPG pun dijalankan dengan pendekatan ramah lingkungan. Limbah tidak dibuang, tetapi dimanfaatkan kembali untuk memberikan nilai tambah ekonomi. Ini contoh ekosistem yang sehat dan berkelanjutan,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung, Dindin Syahidin, menyampaikan apresiasi atas dipilihnya wilayahnya sebagai percontohan dalam penguatan peran UMKM di program MBG.

“Program ini membuka peluang baru bagi UMKM di Kabupaten Bandung. Kami akan terus mendorong para pelaku usaha untuk terlibat aktif dan mengambil peran dalam penyediaan pangan bergizi bagi masyarakat,” ujarnya.

Muhammad Firdaus selaku panitia penyelenggara menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari strategi KemenKopUKM dalam mengembangkan kapasitas UMKM agar mampu menjadi mitra resmi SPPG dalam program MBG.

“Melalui temu mitra ini, kami fasilitasi UMKM hasil pendampingan agar bisa langsung terhubung dan bermitra dengan dapur-dapur SPPG yang tersebar di Kabupaten Bandung dan sekitarnya,” ujarnya.

Program Makan Bergizi Gratis sendiri menjadi prioritas pemerintah dalam upaya meningkatkan kesehatan anak bangsa, dan keberhasilan program ini sangat bergantung pada sinergi seluruh pihak, termasuk pelaku UMKM yang siap menjadi tulang punggung penyedia pangan berkualitas.

  • Penulis: Admin
  • Editor: Redaksi

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

expand_less